Jumat, 09 Januari 2015

Jadi Perantau yang (Mencoba) Menginspirasi

Dalam kesempatan kali ini, saya tidak ingin menceritakan tentang wisata jalan-jalan atau tentang berita yang selama ini tertuang di blog ini. saya ingin menceritakan pengalaman yang sangat menyenangkan menjadi guru walau sementara pada 11 Oktober 2014 lalu. Sebenarnya sangat melelahkan. untuk mempersiapkannya saja butuh curi-curi waktu dari tempat kerja sampai akhirnya siap untuk mengajar. And here is the story!

Kelas Inspirasi adalah salah satu program dari Indonesia Mengajar untuk mengajak para tenaga profesi untuk menceritakan mengenai pekerjaan mereka kepada anak-anak SD dalam satu hari saja. Wow. Harapannya para murid bisa terinspirasi untuk memilih cita-cita dan terus memotivasi mereka untuk meraih masa depan yang lebih indah. Pertanyaannya kenapa anak SD? Kenapa bukan anak SMP, SMA atau anak kuliahan sekaligus?. Nanti kita akan temukan jawabanya di paragraf berikutnya. 

Suatu kesyukuran yang tak terhingga bisa ikut bergabung dalam Kelas Inspirasi Majene. Berawal dari ajakan kanda Icha Icha Dian di Sinjai dulu dan saya langsung mengatakan iya. Terimakasih kanda. Karena saya bisa bertemu dengan anak-anak yang begitu menginspirasi saya. Bahwa dengan apa yang kita miliki sekarang bisa kita bagikan dengan mereka anak-anak yang haus akan motivasi. Bukan dengan bentuk materi tapi dengan terjun langsung mengajar dan memberikan suntikan semangat bagi mereka.

Singkat cerita, beberapa minggu kemudian setelah pembicaraan saya dengan kanda Icha, saya melihat pengumuman di Facebook Kelas Inspirasi Majene bahwa nama saya tercantum menjadi relawan pengajar bersama dengan 100-an pengajar lainya. Sebelum kita terjun ke lokasi ada sebuah pertemuan yang dinamakan Briefing. Disana kita dibagi menjadi beberapa kelompok. Awalnya saya grogi ikut dalam briefing karena saya tidak kenal siapa-siapa disana kecuali salah satu relawan pengajar namanya Destri. Namun saat tiba di Lokasi Briefing kami disambut baik oleh teman-teman Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar. 

Pada saat Briefing saya diterjunkan oleh panitia ke SD 035 Pumballar Kecamatan Sendana Kabupaten Majene. Saya juga merupakan salah satu yang beruntung masuk dalam kelompok ini karena saya bertemu dengan sesama orang Batak. Dia adalah Mida Siahaan. Seorang perempuan blasteran India yang mengabdikan dirinya menjadi pengajar muda di pedalaman Majene. Saluted!. Dalam Briefing kami membahas poin-poin yang akan disampaikan pada saat hari inspirasi.

Dengan segala kesibukan yang ada, saya benar-benar berusaha untuk mempersiapkan materi mengajar. Jujur sempat agak stres juga karena blank mesti ngapain. Untungnya, koordinator kelompok mba Mida, mengingatkan saya bahwa tidak perlu stres dan nikmati saja mengajarnya.  She made me feel much better then.
Oia, sebenernya apa sih yang harus dilakukan relawan pengajar? Kami para relawan diberikan waktu 30 menit per kelas untuk menceritakan pekerjaan kami dan menginspirasi anak-anak SD. Berhubung kami akan berhadapan dengan anak SD, tidak bisa dong ya menjelaskan dengan gaya menjelaskan ke orang dewasa. Itu yang bikin agak stres, hahaha..  Panitia sih udah kasih tips-tips bagaimana membangun suasana kelas dan cara menghadapi anak usia SD. Kami juga diminta untuk menanamkan 3 nilai kepada mereka: kerja keras, jujur, dan kemandirian. Akhirnya berbekal modul dari panitia dan pengalaman waktu ngajar les bahasa inggris waktu SMA dulu, saya siapkan materi dengan doa dan semangat pantang mundur. Hosh!
Kebetulan profesi saya seorang Bankir, awalnya ide untuk bagaimana menjelaskan ke anak-anak profesi pegawai Bank itu seperti apa. kebetulan setelah briefing waktu yang disediakan hanya satu hari untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Pagi berlalu, siang berlalu bahkan malam hampir berlalu ide belum muncul-muncul. Akhirnya karena kepepet saya memutuskan untuk membeli celengan angsa dan siap tempur apapun yang terjadi. Haha. 

Well, hari Inspirasi pun tiba, sebelum ke TKP kami sekelompok berkumpul dulu di Majene. Waktu itu, saya start dari Polewali. Waktu tempuh sekitar 40-50 menit. Dan Jadilah saya berangkat subuh banget dari Polewali dan harus tiba tepat pukul 06.00 wita di Majene. Tapi demi sebuah pengabdian apapun dilakukan. 
Kamipun tiba di sekolah Pukul 07.45 Wita. Seperti yang diinfokan sebelumnya SDN 035 Pumballar itu memiliki medan perjalanan yang mendaki dan jalanan yang sangat curam. Maka kami sepakat untuk menyewa ojek kesana dan bahkan ada salah seorang relawan yang berhenti ditengah jalan karena kehabisan bensin. oalah. 
Seluruh murid dari enam kelas yang akan kami ajar dikumpulkan di lapangan. Mereka kami ajarkan yel-yel sederhana dan diberikan sedikit pengantar . Tidak lama, semua murid diminta kembali ke kelas dan kami siap untuk mulai mengajar di kelas-kelas. Masing-masing dari kami mengajar di 4-5 kelas. 
Bagaimanakah rasanya? Tidak semengerikan yang dibayangkan dan jauuuuuh lebih menyenangkan dibanding apa yang dipikirkan sebelumnya :D
Saya pun akhirnya masuk kedalam kelas dan melihat wajah anak anak yang polos dan siap menerima celotehan saya. Pada saat saya memperkenalkan diri dan memperkenalkan asal daerah saya dan mereka tidak ada yang tahu Medan itu di pulau mana. ada yang bilang di Pulau Irian. Haha. Untung di kelas ada Peta Indonesia dan saya belajar melihat peta bersama anak-anak. Beberapa menit berlalu saya mulai keasyikan bermain dan bercerita kepada anak-anak. Konsep menabung sederhana yang saya ajarkan bisa mereka serap dengan baik dan sayapun membagikan celengan angsa kepada mereka. Beberapa kali panitia mengingatkan saya bahwa waktu sudah habis dan harus pindah ke kelas berikutnya. di kelas berikutnya sama menyenangkan juga.  Jika kita memberikan hati kepada mereka dan memotivasi mereka pasti mereka akan termotivasi dan yakin suatu saat nanti jika mereka besar pasti akan berguna. 

Acara berjalan dengan lancar padahal kami sekelompok tidak saling kenal sebelumnya. Kami baru kenal dalam hitungan hari dan bisa bersama-sama melakukan sesuatu untuk anak-anak di SDN 035 pumballar. Apa yang kami lakukan mungkin sangat sederhana, tapi saya yakin, bahwa apa yang kami lakukan tidak akan sia-sia. Saya cuma berharap, apa yang kami lakukan hari itu akan bisa memotivasi anak-anak yang kami temui dan menolong mereka untuk terus memiliki mimpi. Dan yang hanya kita lakukan adalah PEDULI. 
Saya sangat berterima kasih untuk teman-teman relawan pengajar kelompok SDN 035 Pumballar: Mbak Mida Siahaan, Addi, Ahdiyat, Qadri, Ratna, Bidan Amel dan teman-teman yang kelupaan disebutkan namanya. You All Amazing. 

Bagi saya Relawan Kelas Inspirasi Majene benar-benar luar biasa dan keep contact y'all. Now you are next guys.. :-)

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...