Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu,
maklumilah diriku. Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku, disaat aku
tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu, ingatlah saat aku
mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya. Saat aku dengan pikunnya
mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu, bersabarlah mendengarkanku,
jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang
terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai
dalam mimpi.
Disaat aku membutuhkanmu untuk memandikanku, janganlah
menyalahkanku. Ingatkah dimasa kecilmu bagaimana aku dengan berbagai cara
membujukmu untuk mandi?. Disaat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan
teknologi moderen, janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan
sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan di saat itu.