Jumat, 30 Mei 2014

Dari Mamasa Ke Campalagian


Kisah perjalanan di tanah Sulawesi berlanjut lagi. Setelah 13 bulan mendekam di Mamasa dengan segala kisah suka dan duka, akhirnya BRI me”Mutasi”ku ke daerah pesisir pantai yaitu Campalagian. Sebelumnya, saya tidak pernah berpikir untuk dipindah secepat itu dari Mamasa. Melihat banyaknya pegawai yang harus menjalani masa kerja minimal 2 tahun disana. Kota ini telah mengajarkanku banyak hal. Kekeluargaan yang sangat kental dan para nasabah yang sangat dekat dengan pegawai BRI.

Kegilaan Kru BRI Unit Mamasa saat FPK di Soppeng
Mungkin bisa saya pilah, kekeluargaan yang saya maksudkan adalah kekeluargaan baik di saat jam kerja maupun diluar jam kerja. Saya sendiri tinggal di kantor dan tidak ambil kos disana. Setiap pegawai laki-laki yang pendatang kebanyakan tinggal di kantor karena lantai 2 (dua) menyediakan kamar tidur.  Jadi, sedikit bisa mengirit pengeluaran. Bagi calon pegawai BRI Mamasa, anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk biaya bulanan disana. Yang pertama, anda tidak perlu mengeluarkan biaya kos disana. Yang kedua disana kita bisa berlangganan untuk makan sehari-hari. Langganan disana adalah Mama Rehan, seorang jawa tulen yang merantau mengadu nasib di Mamasa, yang menyediakan makanan rumahan yang sangat cocok di lidah.

 
Basah-Basahan di Gowa Discovery Park

Di Taman Burung Gowa Discovery Park
 Anda bisa datang kapan saja bahkan bila warungnya sudah tutup di malam hari, kita bisa mengetuk-ngetuk pintunya atau sekedar sms untuk diantarkan ke kantor. Biaya untuk sekali makan hanya RP.10.000 saja. Murah bukan.. untuk biaya makan sebulan hanya mengeluarkan uang Rp.300.000-Rp.400.000 saja. 

Gokil kalo ingat kejadian ini
Nah, itu baru seputar biaya hidup disana, kalau mengenai pekerja BRI Mamasa yang sangat akur dan penuh cinta, lain lagi ceritanya. Awal saya berkantor disana, saya merasa canggung karena saya yang paling muda disana. Tapi dengan keramahanku saya bisa berbaur dan beradaptasi dengan cepat dengan mereka. Kami bahkan sering menghabiskan waktu di kantor walaupun pekerjaan sudah selesai, Hanya untuk bercanda atau menunggu makanan eksperimen dari Pak Hj. Halim (Ka.unit saat itu) atau Opa Aco Logawali (Mantri).  Belum lagi kalau kak Yemima Karua Tandi (Teller) yang ikut memasak, bisa-bisa mama Rehan dilupakan. Sembari menunggu makanannya kelar saya, kak Ali Sadiqin (Mantri), Karmilawati (CS), Reny Noptriwaty (CS), Adolvina (CS KUR), Ronald Bryan (Mantri) dan Sogen (Teller) sibuk bercerita sambil menonton sinetron kesukaan para ladies.  Sementara kak Michael Layuk Solon (Mantri) kadang sudah berada di rumahnya karena sang istri telah menunggu. 

Bersama Dua Ladies
Jika punya waktu cukup kami pergi untuk sekedar mandi air panas yang menjadi tujuan wisata terkenal di Mamasa. Air panas di Mamasa mengandung belerang loh  yang mengindikasikan bahwa salah satu gunung di Mamasa masih aktif. Atau sama-sama pergi ke Dian Satria untuk berkaraoke ria sambil mengisi perut. Atau pergi berolah raga dengan bermain tennis atau bulu tangkis. Atau pergi ke objek wisata rohani Goa Maria yang ada di malabbo. Atau masih banyak lagi yang masih terekam dengan sempurna dalam ingatan.  

Bersama Yemima dan Netty Karlina, this is Carzy. *ROTFL*
Tujuh bulan berselang setelah kedatanganku di Mamasa, ada mutasi besar-besaran di BRI Cabang Polewali. Kak ACo Logawali di mutasi ke BRI Unit Sidodadi, kak Ali Sadiqin jadi Pengganti Sementara Ka.Unit BRI Unit Luyo dan kak Michael Layuk Solon di mutasi ke BRI Unit Sumarorong dan Yemima di Mutasi ke BRI KCP Mamasa. Saat itu sedih sih tapi mau bagaimana lagi itu adalah keputusan perusahaan. 

Berfoto bersama Pinca BRI Polewali saat Pesta Rakyat Simpedes
Personel baru di Kantor pun berdatangan ada Rahmat Oddang Mantri dari BRI Unit Luyo, Hasrat Mantri dari BRI Unit Campalagian, Yizlia Langi saratu teller dari BRI KCP Mamasa. Tapi personel baru ini tidak kalah serunya juga. Semuanya gokil-gokil dan punya karakter masing-masing. 

Here i am, Personel BRI Unit Campalagian
Berselang 7 bulan sejak kedatangan personel baru, Ronald Bryan Pramono harus di Mutasi dan akan mengecap daerah pesisir di BRI Unit Luyo. Dan kami kedatangan pegawai baru juga yaitu Sugisman. Setelah satu bulan sejak kepindahan bung Ronal akhirnya saya pun di mutasi ke BRI Unit Campalagian. Sedih bercampur senang juga. Sedih karena akan meninggalkan teman-teman yang ada di Mamasa dan nasabah-nasabah yang sudah sangat akrab dengan saya. Senang karena saya tidak merasakan lagi medan berliku-liku di Mamasa.

Kegilaan di Lantai 2 BRI Unit Campalagian
Dan sejak saya pindah ke BRI Unit Campalagian, saya mempunyai tantangan tersendiri yaitu harus beradapasi dengan pegawai dan nasabah disini. Yang paling saya tidak mengerti sama sekali adalah bahasa nasabah disini. Makanya jika ada nasabah yang tidak mengerti bahasa Indonesia saya pasti mencari seseorang yang ada disekitarku untuk menerjemahkannya terlebih dahulu. 

Nah, awal cerita di Campalagian telah dimulai. Semoga bisa memberikan efek positif di kantor ini dan dapat mengulangi rasa kekeluargaan yang ada sejak di Mamasa. Setelah Campalagian, saya pun tidak tahu akan ditempatkan dimana lagi oleh BRI karena hidupku sudah kupersembahkan untuk BRI.

BTN Villa Mas Cendrawasih, Polewali
Sabtu, 31/05/2014

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantap bung... Tulisannya menginspirasi..

Anonim mengatakan...

Mantap bung. Tulisannya menginspirasi...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...