Sabtu, 11 Januari 2014

Sebuah “Kado” Untuk Adlin


Sebelumnya saya memiliki segudang ide untuk menulis dalam berbagai topik. Tapi tidak pernah sempat untuk menulisnya disamping pekerjaan yang seabrek di kantor. Pergi kerja jam 07.00 pagi pulang kerja biasanya jam 07.00 atau jam 08.00 malam. Itu juga kalau tiba di kamar langsung ambil posisi enak untuk tidur dan menunggu besoknya lagi untuk rutinitas kantor.

Kenangan Waktu Magang
Malam ini saya menyempatkan menulis di hari libur yang sangat ditunggu-tunggu para Bankir. Demi seorang sahabat bernama Atrasina Adlina. Apa sih waktu 30 menit demi seorang sahabat yang sudah menemani hari-hari saya selama kurang lebih 4 tahun. Awalnya saya tidak pernah berpikiran untuk menulis tulisan ini kepada dia. Cuma dia meminta untuk diberikan kado ulang tahun namun dia tidak mau barang atau materi. Dia hanya meminta sebuah tulisan. 

Ngantar Adlin Ke Bandara Mau Pulang Ke Bogor
Jika flash back selama saya mengenal adlin saya belum pernah memberikan kado kepada dia. Jangankan sama adlin sama teman MUFRIDAH yang lain pun saya belum pernah memberikan kado. 

Gokill. MUFRIDAH
Kembali ke topik. Awal pertemuan bersama adlin di sebuah keluarga bernama identitas. Saya dan dia sama sama pendatang di Makassar. Dia dari Bogor sedangkan saya dari Medan. Makanya ketika awal pertemuan di identitas saya dan dia langsung nyambung ngomongnya. Sejak di identitas kami jarang berselisih paham. Pernah satu kali itu juga karena saya membela teman MUFRIDAH yang lain. Biasalah cinta segitiga. Untung hal itu tidak berlangsung lama karena adlin langsung press confrence dan teman yang satunya bisa menerima dengan lapang dada (Hhe). 

Di Acara Syukuran Wisudaku
Saya juga ingat waktu magang sebenarnya adlin itu sangat cepat kagum sama seorang laki-laki. Masih ingat gak dlin waktu curhat sama saya tentang “Bola” si kacamata yang cerdas dan perhatian. Kalau tidak salah hal itu berawal ketika Cuma berdua ambil Koran identitas ke Tribun Timur. Tapi hal itu tidak berlangsung lama karena adlin lebih mengagumi dia si gondrong (Ups). Tapi ternyata sekarang malah adlin telah menambatkan hatinya pada seorang mantan ketua Musholah  di Kelautan. Katanya sih bukan pacar tapi calon suami (HHa). 

Masihkan Kau Ingat Kegilaan ini?
Dibalik itu semua adlin adalah pekerja keras dalam mencapai cita-citanya. Jadi menteri kelautan adalah harapan besarnya makanya selama ini dia sangat fokus dengan kelautan. Berbeda dengan saya yang hanya mencari posisi aman. Dia selalu berpikir ekstrim dan sangat membela kaum marginal. Sepertinya adlin akan menjadi penerus kak Marwah Daud atau kak Zohra andi Baso. 

PJTLN

Ummul dapat Kado Ultah dari Adlin Untuk Nginap di Hotel. #Voucher
Selamat Ulang Tahun ya adlin.. Jika Impianmu tercapai jangan lupakan MUFRIDAH. Ingat waktu kita bisa lewati kepanitiaan bersama mulai dari Seminar Nasional, Books Fair, Dies Natalis identitas sampai Diklat Dasar Jurnalistiknya identitas. 

Dua Perantau Ke Makassar. Satu Dari Bogor Satunya lagi dari Medan. Good Luck For Us
At last, Good Luck di maumere dan jika sempat jalan jalan ke Polewali untuk menjenguk temanmu ini. Ajak juga MUFRIDAH yang lain.. 

Wonomulyo, Pondok Sahabat
11 Januari 2014


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...