Kamis, 14 April 2011

Jalan Tikus Dapatkan Uang

Beberapa waktu lalu saya mendapat sms dari seorang teman. Isi sms nya adalah “yang sabar ya, kita gk lulus mendapatkan ********”. Dalam hatiku, ya sudahlah mungkin belum rezeki. Tapi sepertinya teman saya agak merasa jengkel dengan ketidaklulusannya itu. Katanya semua persyaratan sudah dia sepakati dan tidak ada satupun yang luput. Ketika mengumpulkan berkasnya, dia merasa optimis untuk mendapatkan ******** itu. 

KetikA melihat pengumuman itu, hatinya seperti tidak terima melihat beberapa nama yang dia sangka tidak akan lulus karena beberapa persyaratan yang dia tahu tidak dipenuhi dan bahkan lewat dari deadline pengumpulan berkas oleh si penerima ******** dan dia juga melihat nama yang dia tahu tidak pernah mengurus ******** itu namun terpampang namanya sebagai penerima ********.

Namun, dari cerita teman saya ini, yang dapat kita renungkan adalah kata mahasiswa. Saya sendiri heran melihat mahasiswa yang sejatinya selalu berdialektika tentang bobroknya pejabat, bobroknya sistem pendidikan, dan demo sana-sini tentang KKN yang merajalela di negeri ini. Tidak habis piker orang yang katanya aktivis itu melakukan tindak KKN untuk mendapatkan ********. 

Aneh bukan, mahasiswa menempuh jalan tikus untuk mendapatkan uang dari ********. Bukankah itu tindakan KKN walu dalam tingkat rendah?. Lalu, kemunafikan mahasiswa ini sangat tampak jelas ketika dirinya yang katanya aktivis itu melakukan demo mendesak pemerintah menghukum mati para koruptor sementara dirinya sendiri adalah koruptor. Dasar mahasiswa bodoh!

Bagaimana pun perbuatan untuk mendapat ******** itu merupakan tindakan KKN yang telah membudaya di kalangan akademisi. Jadi jelas tidak hanya politisi yang gemar melakukan KKN orang yang berintelektual dan dikenal sebagai agent of change malah tak melakukan perubahan apa-apa. Sungguh memalukan!

Lalu, wahai mahasiswa koruptor yang tak sadar diri, yang sok idealis padahal matrealistis, yang pandai beretorika padahal tak punya etika, sadarlah dengan perbuatanmu kini. Kau telah menghancurkan generasimu sendiri. Katanya ingin melihat korupsi dihukum mati. Sekarang pertanyaannya sanggupkah kau dihukum mati karena perbuatanmu jelas TIPIKOR!.

Sabtu, 2 April 2011
Parlilitan, Sumatera Utara

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Yang kamu maksudkan dengan tanda ******** adalah beasiswa ka n? saya jd malu sebagai mahasiswa....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...