Sabtu, 21 Agustus 2010

Masjid Menjadi Pasar


Malam ini saya dan teman-teman MUFRIDAH dan AYH pergi ke masjid almarkas yang ada di jalan sunu. Rencanaya teman-temanku mau melakkan shalat terawih bersama. Saya yang Kristen hanya ingin menemani mereka saja.
Memang kami agak telat kesana, shalat tarwih dan dimulai daritadi tapi kami nekat untuk pergi kesana karena adlin ingin sekali shalat disana karena hari jumat tgl 20 dia akan pulang kampong ke bogor. Sesamapaibya di almarkas kami mulai memasuki gerbang dan yang kami dapatkan bukanya suasana hikmat dari orang islam yang sedang melakukan terawih. Malam itu almarkas tak ubahnya sebagai pasar malam yang rame dikunjungi. Orang yang bermaksud untuk teraweh disini pun punya tujuan lain selain melkukan sahalat yang diwajibkan oleh agama islam itu.
Beberapa meter dari gerbang alamarkas, saya dan teman-teman belum menemukan orang yang menlakukan shalat. Tapi yang kami dapati adalah penjual kain, kembang gula, makanan, aksesoris dan masih banyak lagi penjual lain.
Saya yang orang Kristen pun merasa geli ketika melihat pejual aksesoris menjual kalung salib di dalam areal mesjid. Sy tidak menyangka kenap sipenjual begitu polos mempertontonkan kalung salib jualannya didepan standnya.
Hingga berputar-putar, barulah kami mendapati orang yang sedang melakukan shalat teraeih. Saya justru heran mereka bisa-bisanya melakukan shalat ditengah keramaian yang sanagt rebut dan banyak orang berteriak. Suasana ibadah yang hikmat pun tak kudapati di mesjid itu. Teringat olehku suasana gereja ku yang hikmad ketika melakukan ibadah.
Bukanya mau mengeneralkan, tapi itulah yang aku dapati ketika kunjungan iseng ku ke almarkas. Mungkin pemerintah provinsi Makassar harus cepat-cepat menertibkan para penjual yang berpindah dari central ke almarkas. Supaya para muslim yang mau beribadah bisa menghikmati ibadahnya.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...