Selasa, 11 Januari 2011

Glokalitas Pers Mahasiswa


Minggu (9/1), saya beserta dua rekan saya Fadli dan Hardianti berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Pekan Nasional Pers Mahasiswa (Pena Emas).  Kami adalah perwakilan dari Penerbitan Kampus (PK)  identitas Universitas Hasanuddin. Kali ini yang menjadi tuan rumah perhelatan Pers Mahasiswa ini adalah Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Didaktika, Universitas Negeri Jakarta.  Setelah sebelumnya dieselenggarakan oleh UKPM Catatan Kaki, Unhas, Makassar. Kegiatan ini akan digelar pada tanggal 10-17 Januari 2011.
Kegiatan yang dihadiri oleh 18 LPM se-Indonseia ini mengambil tema “Glokalitas Pers Mahasiswa”. Tema ini diangkat dengan maksud bagaimana memaknai pers mahasiswa untuk dapat berpikir global dan bertindak lokal.
Dalam Pena Emas kali ini diskursus pendidikan jadi pokok bahasan utama. Sebab pendidikan nasional Beluim mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Dalam pelatihan kali ini, LPM Didaktika mengambil konteks paling dekat (kampus), dicabutnya UU BHP bukan lantas membuat pendidikan lebih mudah diakses.
Kegiatan Hari pertama, Senin (10/1), Pena Emas adalah seminar nasional dengan tema “Telaah Kritis Keberpihakan Pendidikan”. Hadir sebagai pembicara adalah Prof Dr H. A. R Tilaar, M.Sc.Ed. Dalam diskusi bersama guru besar UNJ ini membahas tentang bagaimana pendidikan yang sudah dijadikan lahan politik bagi pemangku jabatan pemerintahan. Menurutnya juga pendidikan telah berubah orientasi menjadi orientasi profit. Diskusinya pun berjalan dengan alot dan terjadi perdebatan tentang eksperimen dalam berdemokrasi. Misalnya demokrasi yang kebablasan atau neoliberal dibandingkan dengan demokrasi pancasila yang pro terhadap kepentingan rakyat banyak.
Tak hanya Prof Tilaar yang berbagi ilmu dengan peserta Pena Emas. Hadir pula seorang ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta yaitu Retno Lystyarti S. Pd, M. Si. Beliau adalah seorang guru di SMAN 30 Jakarta yang selalu melawan ketidakadilan atas kebijakan pemerintah yang dinilai kebijakan asal-asalan. Retno menggambarkan cara berpikir Tan Malaka yang mengatakan bahwa Pendidikan adalah membangun proses berpikir secara logis, membudayakan dialektika dan menghaluskan perasaan peserta didik.
Kegiatan ini masih akan berlanjut hingga hari senin (17/1) dengan seminar nasional pada hari Selasa (11/1) dengan tema “Diskursus Pendidikan di Media Massa” . Kemudian pada hari Rabu-Sabtu kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat lanjut. Dan akhir kegiatan adalah Field trip dan kunjungan redaksi yang dilaksanakn pada hari Minggu-Senin (16-17/1).
Semoga dengan adanya Pena Emas ini peserta yang berasal dari LPM se-Indonesia dapat mencuri ilmu untuk dibawa pulang ke LPM nya masing-masing dan menerapkan tujuan yang ingin dicapai dalam Pena Emas ini yaitu berpikir global dan bertindak local.
Penulis adalah Redaktur PK Identitas
Universitas Makassar
Saya Hery Pasaribu Melaporkan langsung dari UNJ Ramawangun, Jakarta Timur

1 komentar:

arman rachim mengatakan...

weits.. mantap..
ingat mami oleh olehnya...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...