Ungkapkan dengan Gulma

Gulma. Gulma adalah tanaman tumbuhan yang salah tempat. Demikian secuil definisi yang diutarakan para ahli. Andai saja gulma dapat mengungkapkan perasaanya, mungkin ia akan berkata, “Mengapa nasib ku jadi sebagai gulma. aku dianggap salah tempat. Uh, kenapa?” (sedikit merenung, hahaha…)
Salah tempat. Ada yang masih berpikir salah tempat di jurusannya? Berarti… dicurigai sebagai gulma jurusan.
Akhir2 ini saya sedikit terusik akan keberadaan rumput disepanjang jalan, dari kampus ke kos (soalnya kos2annya di semak2,he…). Biasanya klo jalan, ya jalan aja, tanpa memperhatikan rumput di tepi jalan. Tapi kali ini, rumput di tepi jalan seakan bisa bersuara, bersorak dan berbisik2. Rumput itu seolah berkata, “Hai Hery… Habis kuliah ya? Udah kenal ama kita2 gak? Godain kita2 dong”
Saya pun berhenti sejenak. “Imperata cylindrica” jawabku.
“Kalau aku?” rumput lainnya mengalihkan perhatianku.
“Axonopus compressus…” jawabku
“salah!”
“Hmm, apa ya?” saya berpikir. “Stenotaphrum secundatum” jawabku lagi.
“Wuih, pintar”
Yah, perasaan seperti lagi digodain cewek gitu lah (ngarep). Jadi sepanjang jalan tu ngabsen rumput dan gulma lainnya di tepi jalan. Btw, gulma itu kesannya gak harus selalu negatif. Bunga gulma juga cantik2 juga. Bisa dijadiin pengganti bunga.
“Say (ucapan sayang)… Perasaanku padamu seperti bunga alang-alang ini”
“Haah?” sang pacar terkejut.
“Dengan napasmu (sembari meniup bunga alang-alang), hatiku akan beterbangan. Cintaku akan tumbuh menggila  seperti pertumbuhan akar alang2 ini dihatimu. Hatimu akan dipenuhi hanya olehku saja” demikian bumbu kata2nya.

“ah ah, saya lebih memilih menenggak herbisida untuk membasmimu di hatiku”sang pacar marah karena pengungkapan dengan gulma memang butuh kata2 yang lebih liar.
Gulma oh gulma. Semoga dosen pengajar gulma bisa lebih humoris. Apa gulma sedikit banyak mempengaruhi pola pikir pengajar gulma?