Selasa, 14 Desember 2010

Ketika “Waktu” Membalas dengan Sadis

“Pergunakanlah internet sebagai perpustakaan terbesar dalam menggali pengetahuan. Tapi ngomong2, kenapa waktu searching di google itu, habis ngetik keywordnya, kita tekan ENTER?”
“Nanti klo tekan ENTAR, siapa yg mau nunggu… ”
****
ahahaha, stress…. akhir2 ini saya merasa sangat hancur (curhat). Apa yang saya persembahkan sebagai  tugas laporan adalah asal-asalan dan asal jadi. Saya juga mencoba memilih untuk gabut (gaji buta) dalam pembuatan laporan.
Semua bermula dari saya hidup serampangan dengan tidak lagi menghargai waktu. Saya suka datang telat ketika kuliah (namun untungnya dosennya juga belum datang, he…) dan telat kalau ada rapat dan bahkan memilih tidak ikut rapat maupun acara2 di luar kuliah yang pernah saya ikuti. Saya sudah benar2 tidak menghargai waktu, itu intinya.

Tidak sedikit saya menunda. Saya tidak mengambil langkah pertama untuk setiap hal yang akan dilakukan. Saya lebih memilih menumpuk dan menumpuk. Tidak hanya menunda pekerjaan, saya mulai menunda makan dan menumpuk rasa lapar hingga sore. Mari kita tunggu penyakit apa yang akan bertamu.
Nah, sekarang sang waktu pun memberikan pembalasan. Saya mulai bangun jam 4 (cieh, bangun pagi,he…), untuk mengerjakan laporan. Saya terburu2. Penyelesaian segala sesuatunya menjadi sesuatu yang tidak sempurna karena banyaknya kekurangan di sana-sini.
Saya juga menunda mencuci baju, ahahaha… Dan ketika merendam baju, saya menunda mencuci sampai 2 hari hingga bau rendaman menjadi lebih mantap dan warnanya terkadang luntur untuk melahirkan nuansa baru.
Kamar jangan ditanya. Kalau tidak ada teman yang datang ke kosan, kamar tidak akan rapi. Makanya, teman2 , sering2lah bertandang ke kosan saya, biar kamar saya tetap rapi
oh ya, saya juga minta maaf kepada teman2 yang pernah sms namun saya tidak membalasnya. Atau membalasnya pada keesokan hari bahkan baru lusanya (udah kadaluarsa,he…). Bukan karena gak ada pulsa. Tapi saya juga bingung, padahal hanya membalas sms saja, saya tidak sempat dan tidak bernafsu.
Mungkin saya terserang penyakit Cool, gayanya selalu cool . Apa-apa dilakukan dilakukan dengan penuh elegan dan penuh kharisma seperti slow motion film matrix. Istilah lainnya lemot.
Oh hery... hery, kapan kamu berubah? Sampai kapan kamu seperti ini? Sekarang sudah semester 5, anak kuliahan lagi. Kalau ada Mama, pasti akan berkata seperti itu. Tapi karena beliau tidak ada di sini, jadinya saya sajalah yang memarahi diri sendiri.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hahha..sama je ki hery.. apalagi laporan kimkestan sama BTS.. haha,,asal-asal banget lah....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...